Surakarta, 22 Juni 2025– Suasana pagi yang cerah di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 18 Surakarta diisi dengan kegiatan yang penuh berkah, yaitu Pengajian Ahad Pagi oleh ustadz Rifki Hanif Barezzi, M.Li. Kegiatan rutin ini menghadirkan tausiyah inspiratif yang mengupas tuntas tentang pentingnya Ittiba’ (mengikuti) Rasulullah SAW dengan dasar ilmu, serta urgensi menjaga hubungan baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengajian yang dihadiri oleh warga Gandekan, ustadz ustadzah Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 18 Surakarta dan perwakilan wali murid ini menjadi momentum berharga untuk memperkaya pemahaman agama dan menguatkan karakter Islami.
Ittiba’ dengan Ilmu: Fondasi Akhlak Mulia
Salah satu poin utama yang disampaikan dalam pengajian adalah perbedaan antara taklid (meniru buta) dengan ittiba’ (mengikuti dengan dasar ilmu). “Ketika kita memberi contoh atau meniru sesuatu, pastikan itu didasari ilmu yang kuat,” demikian penekanan dari pengisi tausiyah.
Merujuk pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 21, yang menyebutkan Rasulullah sebagai suri teladan terbaik, peserta diajak untuk tidak hanya sekadar meniru, tetapi memahami esensi di balik setiap ajaran dan perilaku Rasulullah. Kisah Bilal bin Rabah yang mendalam cintanya kepada Rasulullah hingga meminta para sahabat untuk menjelaskan pribadi beliau, menjadi contoh nyata bagaimana ittiba’ yang sejati lahir dari pemahaman yang mendalam.
Lima Pilar Teladan Rasulullah dalam Menjaga Hubungan Baik:
Pengajian ini juga menggarisbawahi lima pilar penting yang merupakan cerminan dari akhlak Rasulullah SAW dalam menjaga hubungan baik antar sesama:
1. Kasih Sayang dalam Keluarga (Meneladani Panggilan “Khumaira” kepada Aisyah)
Rasulullah mengajarkan kelembutan dan kasih sayang dalam berinteraksi, bahkan kepada pasangan hidup. Panggilan mesra beliau kepada Aisyah, “Khumaira,” menjadi teladan bagi setiap keluarga untuk menciptakan suasana yang harmonis dan penuh cinta.
2. Harmoni dalam Ikatan Keluarga (Ayah-Anak, Kakek-Cucu)
Fondasi utama pembentukan karakter adalah keluarga. Menjaga keharmonisan hubungan antara generasi dalam keluarga adalah cerminan dari keluarga yang berpedoman pada ajaran Rasulullah.
3. Menghormati yang Lebih Tua dan Budaya Saling Mendahului Kebaikan
Adab menghormati yang lebih tua ditekankan, dengan contoh agar yang lebih tua bisa memberikan kebaikan terlebih dahulu. Namun, yang muda juga didorong untuk senantiasa mendahului salam dan berbuat baik sebagai bentuk penghormatan.
4. Menjaga Silaturahmi dengan Tetangga
Hak dan kewajiban terhadap tetangga sangat ditekankan dalam Islam. Pengajian mengingatkan bahwa pentingnya menjaga hubungan baik, tolong-menolong, dan menciptakan lingkungan yang rukun dengan tetangga.
5. Hubungan yang Adil antara Pemilik Usaha dan Karyawan
Dalam konteks profesional, pengajian ini juga menyoroti pentingnya keadilan dan etika dalam berinteraksi. Pemilik usaha diharapkan memperlakukan karyawan dengan baik dan memenuhi hak-hak mereka, sementara karyawan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.
Kegiatan Pengajian Ahad Pagi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi seluruh warga Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 18 tentang bagaimana meneladani Rasulullah SAW secara kaffah, serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya pribadi yang berakhlak mulia dan masyarakat yang harmonis.




